Senin, 07 Mei 2012

1.    Pengertian Harta
Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal yang berasal dariمال, يميل, ميلا yang bercondong, cenderung dan miring. Berdasarkan termonologi dalam Ensiklopedi hokum Islam, harta adalah Sesuatu yang digandrungi manusia dan dapat dihadirkan (dimanfaatkan) pada saat diperlukan.
a.    Menurut Hanafiyah
Harta adalah segala sesuatu yang dapat dihimpun, disimpan (dipelihara) dan dapat dimanfaatkan menurut adat (kebiasaan).
b.    Menurut Jumhur Ulama’
Harta adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan diwajibkan ganti rugi atas orang yang merusak atau melenyapkannya.
c.     Sementara Menurut TM. Hasbi Ash-Shiddieqy
Yang dimaksud dengan harta adalah:
1)    nama selain manusia yang diciptakan Allah untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, dapat dipelihara pada suatu tempat dan dikelola dengan jalan ikhtiyar.
2)    Sesuatu yang dapat dimiliki oleh setiap manusia, baik oleh s eluruh manusia maupun oleh sebagian manusia.
3)    Sesuatu yang sah untuk diperjual belikan.
4)    Sesuatu yang dapat dimiliki dan mempunyai nilai (harga)
5)    Sesuatu yang berwujud, sesuatu yang tidak berwujud meskipun dapat diambil manfaatnya tidak termasuk harta.
6)    Sesuatu yang dapat disimpan dalam waktu yang lama atau sebentar dan dapat diambil manfaatnya ketika dibutuhkan.
2.    Kedudukan Harta
        Kedudukan harta dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
a.    Dalam Al-Qur’an
اِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَ َاوْلَا دُكُمْ فِتْنَةُ وَ اللهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيْمٌ
Artinya; Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan dan disisi Allah lah pahala yang besar (Qs: At-Taubah)

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلا (٤٦)

Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.(QS. Ak-Kahfi: 34)
b.    Dalam As-sunnah
تعيس عبد الدنيار و عند الدراهيم و عبد الخميضة ان أعطي رضي وان لم يعط سخط, تعس وانتكس و اذاشيك فلاانتفش (رواه البخارى)

“Celakalah orang yang menajdi hamba dinar (uang) orang yang menajdi hamba dirham, orang yang menjadi hamba toga atau pakaian, jika diberi, ia mearsa bangga, bila tidak diberi ia marah mudah-mudahan dia celaka dan merasa sakit, jika dia kena musibah dia tidak akan memperoleh jalan keluar” (HR. Bukhari).
لعن عبد الدنيار لعن عبد الدرهم (رواه الترميذ)
“Terkutuklah orang yang menjadi hamba dinar dan terkutuk pula orang yang menjadi hamba dirham (HR.  Tirmidzi).

3.    Fungsi Harta
a.    Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang khas sebab untuk ibadah diperlukan alat-alat seperti kaun untuk menutup aurat dalam pelaksanaan shalat.
b.    Untuk meningkatkan keimanan (ketaqwaan) kepada Allah, sebab kekafiran cenderung mendekatkan diri kepada kekufuran sehingga kepemilikan harta dimaksudkan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
c.    Untuk meneruskan kehidupan dari satu period eke periode berikutnya.
d.    Untuk menyelaraskan (menyeimbangkan) antara kehidupan  dunia dan akhirat.
e.    Untuk megembangkan dan menegakkan ilmu-ilmu karena menuntut ilmu tanpa modal akan terasa sulit.
f.    Untuk memutarkan peranan-peranan kehidupan yakni adanya pembantu dan tuan.
g.    Untuk menumbuhkan silaturahmi, karena adanya perbedaan dan keperluan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar